" Ya muqallibal qulub..tsabbit qulubana ala deenik"
Wahai tuhan yang memiliki sekelian hati..tetapkan hati ini di jalan perjuangan ini...Agak lama tok ayah tidak menulis untuk tatapan cucunda sekalian. Lantaran keadaan yang tidak menentu kini, tok ayah memilih untuk melihat dahulu apa yang bakal terjadi. Cuma tok ayah heran..Bagaimanakah ketinggian ilmu yang ada pada si polan dan si polan, boleh menjadikan ia semakin jauh dari kebenaran? Sedangkan berpenat lelah guru mendidik kita untuk menjadi INSAN. tapi akhirnya kita menjadi INSANE. Kenapa begitu? Adakah salah guru yang mendidik? Ataupun salah ilmu yang diberikan? Sehinggakan dihalau dengan penyapu pun masih tak sedar? Tok ayah melihat kepada cermin diri (bukan mangkuk ajaib, takut-takut nanti jadi mangkuk hayun), rupa-rupanya terlihat tok ayah akan kelemahan diri sendiri. Benarlah firman Allah dalam surah Al-tin:
"Sesungguhnya kami jadikan manusia dalam sebaik-baik kejadian (4)
Kemudian (jika ia panjang umur sehingga tua atau menyalahgunakan kelengkapan itu) kami kembalikan ia kepada serendah-rendah peringkat orang-orang yang rendah (5)
Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, maka mereka memperolehi ganjaran pahala yang tidak putus-putus (6)"
Rupa-rupanya bukan title yang menentukan kita ni dekat atau jauh dengan tuhan. Hatta ustaz, mejar,komander, atau pun pangkat yang tinggi sekalipun tidak menentukan penghujung jalan ini. Maka datanglah rasa rendah diri dan segan atas kelemahan diri sendiri..benarlah apa yang dipesan oleh guru-guru kita, semakin berisi semakin tunduk. Berdoalah pada Dia yang memiliki hati, agar ditetapkan hati dalam perjuangan ini.
Tok Ayah